Rabu, 19 Oktober 2011

Bahagia

Sabtu, 08 Oktober 2011, Luk 11:27-28

Realita: Kalau kamu dihina, difitnah, disakiti, bahkan harus menanggung derita sampai setengah mati karena kamu memperjuangkan kebenaran, kasih dan damai, itulah kebahagiaan yang sejati.

         Teks Kitab Suci: 27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau.” 28 Tetapi Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.”

     Refleksi Biblis: Waktu Yesus memenangkan perdebatan dengan musuh-musuh-Nya yang menuduh Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, seorang wanita berteriak tak kuasa menahan perasaannya. Ia begitu gembira dan kagum kepada Yesus, sehingga berseru: “Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau”. Tetapi Yesus bukan tipe orang yang gampang puas dengan luapan emosi spontan dan kegembiraan sesaat. Ia selalu membawa orang menemukan dasar sukacita dan kebahagiaan sejati, yang harus diperjuangkan dengan kerja keras. Maka, Ia berkata: “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya”. Yang berbahagia adalah orang yang menerima firman, memelihara dan mengembangkannya, sehingga memenuhi hatinya. Dengan demikian tak ada lagi tempat kosong bagi roh jahat untuk tinggal di dalam dirinya.

Rekonsiliasi: Tidak jarang kita puas dengan kegembiraan sesaat yang gampangan. Pada hal ketekunan dalam perjuangan dan penderitaan mendatangkan kebahagiaan sejati. Mengapa? Apa mau kita sekarang?




Tidak ada komentar:

Posting Komentar