Kamis, 29 September 2011, Yoh 1:47-51
Realita: Duduk tanpa gangguan di
bawah pohon ara dan anggur merupakan lukisan kedamaian: “Ia dikaruniai damai di seluruh negerinya, sehingga orang Yehuda dan
orang Israel
diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya”
(1 Raj 4:24-25); “Mereka masing-masing
akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada
yang mengejutkan” (Mi 4:4).
Teks Kitab Suci: 47 Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus
melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata kepada dia: “Lihat inilah
seorang Israel
sejati , tidak ada kepalsuan di dalamnya!” 48 Kata Natanael
kepada-Nya: “Bagaimana engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum
Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” 49
Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi , Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” 50 Yesus menjawab, kata-Nya:
“Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka
engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” 51
Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat
langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”
Refleksi Biblis: Filipus telah menemukan
Mesias dalam diri Yesus dari Nazaret. Dengan antusias ia memberitahu Natanael,
temannya dari Kana. Namun Natanael anggap angin lalu saja berita itu, sebab
dalam Perjanjian Lama tidak pernah tertulis nubuat bahwa Mesias akan datang
dari Nazaret. Menurutnya pun tidak mungkin sesuatu yang baik datang dari
Nazaret. Sebab Nazaret dan Kana sama-sama di daerah Galilea dan waktu itu pertentangan
dan persaingan penduduk antar kota
sangat kuat, sehingga mereka saling meremehkan, menjelekkan dan menghina.
Karena itu dengan bijak Filipus tidak mau berdebat dan adu argumen untuk
meyakinkannya, tetapi ia hanya berkata: “Mari
dan lihatlah!”. Bagi Filipus perdebatan sering malah membawa akibat
buruk, maka ia langsung mengajaknya berhadapan dengan Yesus sendiri. Ketika
melihat Natanael, Yesus berkata: “Lihat,
inilah seorang Israel
sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya”. Saat Natanael masih heran bagaimana
Yesus bisa mengetahui isi hatinya dalam pertemuan sekejap itu, Yesus
melanjutkan: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di
bawah pohon ara”. Bagi orang Yahudi, pohon ara adalah simbol perdamaian. Pohon
ara yang berdaun lebat dan rindang juga membuat orang-orang Yahudi suka duduk
bersamadi di bawahnya. Karena itu Natanael yang duduk di bawah pohon ara
berarti orang yang senang berdoa, bersamadi merenungkan janji-janji Allah dan
mengharapkan datangnya Mesias.
Rekonsiliasi: Tidak jarang kita terus
mencari dan mencari Allah, padahal Dia selalu beserta kita lewat alam, makhluk
ciptaan, sesama dan peristiwa kehidupan. Mengapa? Apa mau kita sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar