Kamis, 06 Oktober 2011

Anak Allah

Kamis, 29 September 2011, Yoh 1:47-51

Realita: Duduk tanpa gangguan di bawah pohon ara dan anggur merupakan lukisan kedamaian: “Ia dikaruniai damai di seluruh negerinya, sehingga orang Yehuda dan orang Israel diam dengan tenteram, masing-masing di bawah pohon anggur dan pohon aranya” (1 Raj 4:24-25); “Mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan” (Mi 4:4).

Teks Kitab Suci: 47 Kata Filipus kepadanya: “Mari dan lihatlah!” Yesus melihat Natanael datang kepada-Nya, lalu berkata kepada dia: “Lihat inilah seorang Israel sejati , tidak ada kepalsuan di dalamnya!” 48 Kata Natanael kepada-Nya: “Bagaimana engkau mengenal aku?” Jawab Yesus kepadanya: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” 49 Kata Natanael kepada-Nya: “Rabi , Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”  50 Yesus menjawab, kata-Nya: “Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” 51 Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Refleksi Biblis: Filipus telah menemukan Mesias dalam diri Yesus dari Nazaret. Dengan antusias ia memberitahu Natanael, temannya dari Kana. Namun Natanael anggap angin lalu saja berita itu, sebab dalam Perjanjian Lama tidak pernah tertulis nubuat bahwa Mesias akan datang dari Nazaret. Menurutnya pun tidak mungkin sesuatu yang baik datang dari Nazaret. Sebab Nazaret dan Kana sama-sama di daerah Galilea dan waktu itu pertentangan dan persaingan penduduk antar kota sangat kuat, sehingga mereka saling meremehkan, menjelekkan dan menghina. Karena itu dengan bijak Filipus tidak mau berdebat dan adu argumen untuk meyakinkannya, tetapi ia hanya berkata: “Mari dan lihatlah!”. Bagi Filipus perdebatan sering malah membawa akibat buruk, maka ia langsung mengajaknya berhadapan dengan Yesus sendiri. Ketika melihat Natanael, Yesus berkata: “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya”. Saat Natanael masih heran bagaimana Yesus bisa mengetahui isi hatinya dalam pertemuan sekejap itu, Yesus melanjutkan: “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara”. Bagi orang Yahudi, pohon ara adalah simbol perdamaian. Pohon ara yang berdaun lebat dan rindang juga membuat orang-orang Yahudi suka duduk bersamadi di bawahnya. Karena itu Natanael yang duduk di bawah pohon ara berarti orang yang senang berdoa, bersamadi merenungkan janji-janji Allah dan mengharapkan datangnya Mesias.

Rekonsiliasi: Tidak jarang kita terus mencari dan mencari Allah, padahal Dia selalu beserta kita lewat alam, makhluk ciptaan, sesama dan peristiwa kehidupan. Mengapa? Apa mau kita sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar