Sabtu, 24 September 2011, Luk 9:43b-45
Realita: Kasihan itu orang!
Jelas-jelas tidak bersalah, pengadilan jatuhkan kepadanya hukuman mati. Ia menjadi
korban ulah kejahatan orang-orang yang tak mau bertanggungjawab. Ia dijadikan kambing
hitam oleh sekelompok orang beruang. Nasib-nasib!!!
Teks Kitab Suci: 43b Ketika semua orang itu masih heran karena segala
yang diperbuat-Nya itu, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: 44 “Dengarlah
dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam
tangan manusia.” 45 Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab
artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan
mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.
Refleksi Biblis: Menurut kitab Henokh dan Dan 7:13, Anak Manusia akan datang pada hari
terakhir untuk menghakimi para pendosa dan menyelamatkan orang-orang benar.
Maka dengan gelar Anak Manusia itu Yesus dipandang sebagai hakim yang di akhir
zaman nanti akan mengadili semua manusia. Sedangkan
dalam Injil Lukas, gelar Anak Manusia sudah muncul pada Luk 5:24 sebagai
gambaran wibawa Yesus yang berkuasa mengampuni dosa. Dalam Luk 6:45 Yesus juga
diberi gelar yang sama sebagai orang yang menata secara baru hari Sabat Yahudi.
Lalu dalam Luk 9:22 gelar serupa dikenakan pada Yesus yang direndahkan, ditolak
dan dibunuh. Dengan demikian gelar Anak Manusia yang dimaknai sebagai pribadi
penuh kejayaan dan berhasil menangkis serangan-serangan para lawannya (Luk
5:17-6:11; 7:31-35) mulai Luk 9 diisi paham baru. Gagasan itu berlanjut ketika
Yesus berkata: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Seturut kehendak Allah, Yesus akan diserahkan ke
tangan manusia yang memanipulasikan segala kejahatan kepada-Nya, sehingga Ia
akan menderita sebagaimana dialami orang-orang benar dan para nabi. Ia bahkan
akan dibunuh, tetapi tiga hari kemudian akan dibangkitkan. Yesus sadar dan tahu
bahwa kematian-Nya akan menjadi peristiwa sentral rencana penyelamatan Allah,
sehingga Ia siap menerimanya dengan ketaatan seorang Putera Allah. Namun para
murid-Nya tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka.
Tambah lagi mereka pun tidak berani menanyakan kepada Yesus. Komplit sudah
ketidakmengertian mereka.
Rekonsiliasi:
Tidak jarang kita tak mengerti ajaran
dan nasihat-nasihat Yesus dalam Kitab Suci, pada hal Kitab Suci itu pedoman
kita dalam hidup beriman. Mengapa? Apa mau kita sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar