Senin, 05 September 2011, Luk 6:6-11
Realita: “Pada hari Sabat seorang wanita tidak boleh menyusui
bayinya…, tetapi jika ada bahaya mati, larangan itu boleh dilanggar” (Tosefta
10/9:22). Dalam bahaya mati larangan Sabat bisa dibatalkan.
Refleksi
Biblis: Bagi orang Yahudi hari Sabat
adalah hari istirahat dari kerja. Pada hari itu orang dilarang bekerja, termasuk
menyembuhkan orang sakit. Karena itu ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi
mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang yang mati tangan
kanannya pada hari Sabat, sehingga mereka dapat mempersalahkan-Nya. Namun Yesus
tahu pikiran jahat mereka, sehingga berkata: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat
jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?” Yesus bukan kontra dengan setiap aturan dan
larangan. Ia kontra dengan setiap aturan dan larangan yang sudah tidak
memanusiawikan manusia lagi. Apalagi dalam bahaya mati larangan Sabat bisa
dibatalkan. Orang yang mati tangan kanannya boleh dikategorikan ada dalam
bahaya mati. Jadi, penyembuhan orang yang mati tangan kanannya pada hari Sabat
itu sebenarnya tidak salah.
Rekonsiliasi:
Tidak jarang kita mati-mati taat pada aturan dan marah/jengkel kalau orang
lain melanggarnya, pada hal aturan itu sudah tidak memanusiawikan manusia.
Mengapa? Apa mau kita sekarang?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar