Jumat, 09 September 2011

Berbuat Baik

Senin, 05 September 2011, Luk 6:6-11


Realita: “Pada hari Sabat seorang wanita tidak boleh menyusui bayinya…, tetapi jika ada bahaya mati, larangan itu boleh dilanggar” (Tosefta 10/9:22). Dalam bahaya mati larangan Sabat bisa dibatalkan.


Refleksi Biblis: Bagi orang Yahudi hari Sabat adalah hari istirahat dari kerja. Pada hari itu orang dilarang bekerja, termasuk menyembuhkan orang sakit. Karena itu ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang yang mati tangan kanannya pada hari Sabat, sehingga mereka dapat mempersalahkan-Nya. Namun Yesus tahu pikiran jahat mereka, sehingga berkata: “Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?” Yesus bukan kontra dengan setiap aturan dan larangan. Ia kontra dengan setiap aturan dan larangan yang sudah tidak memanusiawikan manusia lagi. Apalagi dalam bahaya mati larangan Sabat bisa dibatalkan. Orang yang mati tangan kanannya boleh dikategorikan ada dalam bahaya mati. Jadi, penyembuhan orang yang mati tangan kanannya pada hari Sabat itu sebenarnya tidak salah.

            Rekonsiliasi: Tidak jarang kita mati-mati taat pada aturan dan marah/jengkel kalau orang lain melanggarnya, pada hal aturan itu sudah tidak memanusiawikan manusia. Mengapa? Apa mau kita sekarang?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar