Rabu, 21 September 2011

Kata Orang

Kamis, 22 September 2011, Luk 9:7-9


Realita: “Kalau Socrates berani minum racun untuk mempertahankan keyakinannya, mengapa kita takut meneteskan darah untuk mempertahankan kebenaran?”, ujar sang pencinta kemartiran.

     Teks Kitab Suci: 7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati. 8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit. 9 Tetapi Herodes berkata: “Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?” Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

    Refleksi Biblis: Herodes Antipas berkuasa di wilayah Galilea. Ia merampas dan menikahi Herodias, yang adalah istri saudara kandungnya, Herodes Filipus. Yohanes Pembaptis mencela tindakan itu dan Herodias sakit hati. Berkat kelicikannya Herodias pun berhasil mempengaruhi Herodes yang akhirnya memerintahkan untuk memenggal kepala Yohanes (Mat 14:2). Herodes menjadi takut dan cemas, sebab ada orang yang melihat penampilan Yesus, lalu mengatakan bahwa Dia itu Yohanes Pembaptis yang telah bangkit. Alhasil, kehadiran Yesus pun menimbulkan pertanyaan dan banyak pendapat. Ada orang yang berpikir bahwa Dia itu Elia yang telah datang kembali. Elia adalah seorang nabi yang setelah terangkat ke langit dengan kereta kuda berapi diyakini oleh orang-orang Yahudi akan datang lagi ke dunia menjelang penghakiman terakhir (Mal 4:5). Ada lagi orang yang mengatakan bahwa Dia itu seorang dari nabi-nabi dahulu yang telah bangkit. Aneka pendapat yang berseberangan itupun membuat Herodes semakin tidak mengerti siapa gerangan sebenarnya Yesus itu? Ia menjadi kagum juga akan perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya, sehingga berusaha agar dapat bertemu dengan Yesus.

     Rekonsiliasi: Tidak jarang kita tak paham benar tentang Yesus dan ajaran-ajaran-Nya, pada hal kita ini pengikut-Nya dan mau menjadi rasul-rasul-Nya.  Mengapa? Apa mau kita sekarang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar